Jakarta – Menteri Pertanian,
Dr. Ir. Suswono, MMA menggelar acara Halal Bihalal di Auditorium Gedung F Kementan, Ragunan, Jakarta
pada hari pertama masuk kerja (Senin, 12/8/2013). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri
Pertanian, Dr. Rusman Heriawan dan seluruh pegawai lingkup Kementerian Pertanian.
Dalam sambutannya, Mentan
meminta maaf kepada seluruh pegawai apabila ada kesalahan selama memimpin Kementerian Pertanian.
Selain itu, Mentan juga mengapresiasi kinerja PNS lingkup Kementan yang telah bekerja dengan
maksimal. “Pertama – tama saya minta maaf
jika selama memimpin ada kesalahan dan kekhilafan dan saya juga berterima kasih kepada seluruh pegawai pertanian baik di pusat maupun di daerah yang telah bekerja dengan sebaik – baiknya,” katanya.
jika selama memimpin ada kesalahan dan kekhilafan dan saya juga berterima kasih kepada seluruh pegawai pertanian baik di pusat maupun di daerah yang telah bekerja dengan sebaik – baiknya,” katanya.
Mentan mengatakan, tugas dan pekerjaan sebagai pegawai Kementerian
Pertanian merupakan pekerjaan yang mulia karena niat yang dicita – citakan para pegawainya adalah
mencapai Indonesia yang makmur dan sejahtera melalui kemandirian pangan.
“Jika Indonesia terganggu
pangannya, maka seluruh masyarakat Indonesia yang tersebar di ribuan pulau pasti kacau, politik
kacau dan masyarakat menjadi susah. Sementara itu, dengan terus mengupayakan kemandirian pangan,
apalagi nantinya bisa membuat kesejahteraan petani kita meningkat, maka kenikmatan itu pasti ada
nilainya di sisi Allah, maka itu akan mengantarkan pegawai yang biasa saja insyaallah bisa masuk
surga,” kata Metan.
Lebih lanjut Mentan mengingatkan pentingnya ketahanan pangan bagi Indonesia. Meskipun
diakui saat ini petani di Indonesia masih banyak yang miskin secara struktural karena kepemilikan
lahannya yang sempit sehingga sulit sejahtera. Bahkan, sebagian petani tersebut masuk kategori
kelompok duafa atau ekonominya lemah karena masih menjadi penerima raskin (beras untuk rakyat
miskin). “Rata-rata kepemilikan lahan petani Indonesia sempit yakni tidak lebih dari 0,3 hektar per
orang maka akan sulit bagi petani di Indonesia untuk sejahtera,” katanya.
Masalah lain yang
dihadapi para petani Indonesia adalah maraknya alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya. Mentan mencontohkan saat dirinya pulang kampung ke Tegal, Jawa Tengah ia
melihat banyak lahan yang dahulunya sawah sekarang menjadi lokasi perumahan. "Kemarin saya pulang ke
Tegal naik kereta api, dulu saya sering naik kereta api saat mahasiswa, daerah-daerah yang dulunya
hamparan sawah hijau sekarang tiap spot-spot ada perumahan," ungkapnya.
Mentan menambahkan, selain tantangan lahan
yang makin sempit, perubahan iklim yang makin tidak tentu dan terus berubah-ubah juga dapat
menurunkan produktivitas pertanian Indonesia. Untuk itu, Mentan menekankan salah satu tugas
Kementerian yaitu meningkatkan produkstivitas pertanian dengan melakukan terobosan di tengah lahan
yang sempit.
"Di tengah tantangan-tantangan itu kita pegawai Kementerian Pertanian, para peneliti di
Pertanian bisa mengembangkan potensi walau kecil dengan cara bekerja sungguh-sungguh, ciptakan
teknologi yang bisa mendukung peningkatan produksi," tegas Mentan.
Sumber: Biro Umum dan Humas