Siapkan pot/polybag
tempat penanaman berukuran 40 cm x 40 cm yang telah
diberi lubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
Buat campuran
media dengan komposisi tanah, pupuk kandang/bhokasi dan sekam bakar dengan
perbandingan 1:1:1 sebanyak
yang dibutuhkan.
Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase
sehingga air tidak tergenang dalam polybag/Semprot
dengan Pengendali Hama Tanaman untuk mematikan hama pengganggu dalam media.
Masukkan media tanam
tersebut ke dalam polybag setinggi 3/4 dari volume polybag dan dibiarkan
selama 1-2 hari
agar media tanam lebih siap.
Penanaman Cabe
1.Bibit yang telah berumur 21 hari setelah pembibitan, kesudah
siap ditanam dalam pot/polybag.
2.Pilih bibit cabe
yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak
cacat/terkena hama penyakit
3.
Siapkan pot/polybag
yang akan ditanami. Sebaiknya pot/polybag
yang telah siap ditanami sudah ditempatkan pada tempat masing-masing apabila
memang sudah ada rencana, agar tidak terjadi pemindahan lagi. Padatkan
permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang
terkena sinar matahari langsung.
4.
Wadah media bibit dari plastic/polibag harus
dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak
lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun
tersebut akan hancur sendiri.
5.
Tanam bibit tersebut di pot/polybag
penanaman. Tanam bibit tepat di bagian tengah dan tambahkan media tanahnya
hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir atas
pot/polybag
6.
Waktu penanaman sebaiknya
dilakukan pada sore hari untuk mengurangi penguapan.
7.
Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, media/tanah di sekitar
batang dipadatkan
atau ditekan dengan jari agar
perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.
Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi penaung/pelindung dari
pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan menutupi
bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan
supaya bibit yang baru ditanam tetap segar dan tidak mengalami kelayuan.
Pemeliharaan :
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan antara lain : pemipilan/perempelan,
penyiraman, pengajiran, pengikatan, penyiangan, pemupukan serta pengendalian
hama dan penyakit.
1)
Pemipilan/perempelan dilakukan
terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar
terlebih dahulu. Lakukan Perempelan daun-daun
tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah
percabangan pertama;..
2) Penyiraman; Apabila tidak ada hujan,
penyiraman dilakukan 2
kali setiap hari, pagi
dan sore selama 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 1 kali setiap hari atau
sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman
tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi, pada sore hari
jam 16.00 sore.
3)
Pengajiran; Ajir (lanjaran) ditancapkan
dalam pot/polybag
di samping tanaman pada jarak 8
- 10 cm dari pangkal batang,
kemudian ikat batang dengan anjir.
4)
Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk
huruf “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan
pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada
umur 15 - 30 hari
setelah tanam (hst), di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan pada waktu
pembesaran buah 50 – 60 hst.
5)
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan
pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar
tanaman cabe.
6)
Pemupukan :
a.
Setelah usia 1 minggu semprot dengan pupuk
organik cair yang 70 – 100 ml dilarutkan dalam 14 liter air dan lakukan seminggu
sekali pada tanaman.
b.
Setelah 2
minggu dipupuk dengan NPK sebanyak
5 gr/tanaman atau 1 ons dilarutkan dengan air dan siramkan untuk 20 tanaman,
dan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai umur 2,5 bulan.
Penggunaan pupuk kimia hanya diberikan max 30 % dari standar penggunaan pupuk anorganik pada tanaman
hortikultura.
7) Pengendalian hama : hama yang dominan menyerang adalah kutu daun,
thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri
dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman.
Pengendaliannya:
a.
Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah
diolesi dengan Antraxtan/ lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik
lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam pot/polybag.
b.
Untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, penyakit
busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida.
Masa Panen dan Pemetikan:
1.
Pada umur 40 hari
setelah tanam, cabe dalam pot/polybag
sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur
70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian
panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali / sesuai dengan kondisi buah.
2.
Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak
patah (sebaiknya
menggunakan gunting atau pisau yang tajam).
3.
Setelah pemetikan
buah lakukan penyemprotan apabila
ada serangan hama dan penyakit.
Kesimpulan :
Menanam cabe dalam pot/polybag
cukup mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan biaya yang besar. Begitu pula
tanaman terong, tomat, dan sebagainya. Caranya tidak jauh berbeda dengan
keterangan budidaya cabe di
atas.
Budidaya seperti ini merupakan salah satu upaya memanfaatkan lahan
pekarangan atau lahan sekitar rumah yang masih kosong, disamping untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sekaligus untuk memperindah halaman rumah. Apabila dilakukan
di areal yang luas, tananam cabe,
tomat, terong dll, dalam polybag juga menjanjikan peluang bisnis yang
cukup baik, selain menjual hasilnya juga bisa menjual benih dalam polybag atau
tanaman cabe yang sudah berbuah dengan harga yang pantas.(Drs.Mispan,M.Si)